![]() |
Para pekerja yang keluar dari St. Cawang berjalan kaki menuju tempat kerja.
Foto: Noviyanti
|
Hangatnya
mentari pagi menemani aktivitas keseharianku menuju kampus menggunakan Transportasi
Umum Kereta Api, Stasiun Cawang yang terletak di Jalan Tebet Timur Dalam 11, Jakarta
Selatan.
Stasiun
Cawang merupakan tempat singah penumpang dari berbagai luar kota seperti Bogor,
Nambo, Depok, Bekasi, dan Tanggerang. Penjaga alur penyebrangan penumpang
disibukkan dengan jadwal keberangkatan kereta menuju Jakarta Kota dan Tanah
Abang. Saat kereta dari arah Bogor menuju Jakarta Kota yang berhenti di Stasiun
Cawang terlihat begitu ramai ketika keluar dari kereta. Stasiun Cawang Mempunyai dua pintu keluar masuk di sisi kanan maupun sisi kiri yaitu menuju Jembatan Layang Cawang dan menuju
jalan alternatif Tebet, Saharjo, Kuningan, dan Sudirman.
Padatnya penumpang yang harus berdesak-desakan di kereta, membuat penumpang harus bersabar untuk masuk ke dalam kereta. Walaupun begitu, ketika
penumpang keluar dari Stasiun Cawang, penumpang disuguhkan dengan tiga orang
laki-laki pengamen yang memainkan alat musik tradisional angklung pada sisi
jalan raya. Tak disangka mereka memakai baju batik dan kaca mata hitam sembari
memainkan angklung.
Tidak
hanya pengamen pemain angklung saja tetapi ada juga ojek pangkalan yang
berbaris sejajar di dekat pintu keluar Stasiun Cawang sambil berteriak “ojek,
ojek, ojek”, agar penumpang yang baru saja keluar dari stasiun memakai jasa
ojek pangkalan tersebut. Terdapat juga pedagang yang menjual susu dengan
membawa sepeda di dibelakangnya box kotak tempat menaruh susu dalam kemasan gelas
plastik yang hendak dijualnya.
Jalur
lalu lintas pun lancar, dengan adanya Pak Polisi yang mengatur pengendara motor dan mobil di jalan pertigaan menuju Pancoran, TM. Kalibata dan Cawang. Segala situasi yang
sulit terdapat keuntungan bagi para penjualan, tukang ojek dan pengamen agar
dapat mencukupi kehidupan sehari-hari.
Ihh keren kaa! Mampir juga ya ka, ke si-arip.blogspot.com tengkyu!
ReplyDelete