![]() |
Ilustrasi foto. |
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terkuak bahwa Kalapas Sukamiskin Wahid Husen beserta kepercayaannya, Hendry Saputra sebagai tersangka suap. Kalapas menawarkan fasilitas mewah dengan harga yang mencapai ratusan juta rupiah.
Terpidana korupsi mendapatkan fasilitas lengkap dan mewah di lapas sukamiskin, bandung. Fasilitas yang didapatkan seperti sofa, tempat tidur yang empuk, ruang kerja, alat olahraga, laptop, printan, handphone, AC, kulkas, wifi, televisi dan segala macamnya. Hanya napi korupsi yang mempunyai banyak uang dapat membayar fasilitas tersebut. Dengan begitu, apakah koruptor akan jera dengan hukuman penjara?
Napi korupsi bahkan memegang duit dalam jumlah banyak dengan alasan untuk membeli makanan yang layak selama di lapas, napi memberikan alasan mengenai kesehatan sehingga tidak dapat makan makanan sembarangan. Hal itu bukan karena lapas sukamiskin tidak menyediakan makanan tetapi setiap napi hanya diberi makanan yang biasa saja.
Adanya fasilitas mewah pun didokumentasikan oleh tim matanajwa yang menelusuri lapas sukamiskin. Bahwa benar adanya fasilitas mewah yang semestinya tidak dipakai oleh narapidana korupsi yang sedang menjalani masa hukuman.
Contohnya Otto Cornelis Kaligis sebagai mantan Ketua Mahkamah Partai Nasdem, kasus korupsi suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan di vonis 7 tahun penjara (tingkat PK), petugas OTT menemukan alat elektronik maupun uang tunai di dalam lapasnya. Dengan alasan ia menuangkan ide pikirannya dengan membuat buku, padahal bisa saja ia menuliskan ide-ide itu di lembar kertas.
Berbanding terbalik dengan negara lain yang tegas menegakkan hukum narapidana yang tebukti korupsi, bahkan tidak memandang jabatan, hubungan keluarga, maka mereka akan dijatuhkan hukuman mati maupun kurungan penjara seumur hidup. Penegakan hukum yang terbilang sadis itu semata-mata agar masyarakat dari negara itu sendiri tidak berani melakukan korupsi.
Jika di Indonesia dengan adanya hukuman mati justru akan bertentangan dengan hak asasi manusia, namun mengapa korupsi semakin merajalela bahkan tidak membuat jera para koruptor yang sudah merugikan rakyat dan negara?
enak ya jadi koruptor
ReplyDeleteIya enak sudah makan uang rakyat
Deleteudh di penjara, kukira bakalan jera. ternyata nyogok ketua lapasnya biar dapet fasilitas
ReplyDeleteMemang tidak ada jeranya
Delete"Hukuman mati bertentangan dengan hak asasi manusia?"
ReplyDeleteHffft yg koruptor ga mikirin hak jutaan masyarakat Indonesia tuh, gimana
Iya napi korupsi masih diberikan hak nya contohnya boleh merenovasi toilet jongkok menjadi toilet duduk karena alasan sakit kencing manis, tetapi justru di manfaatkan dengan menambah fasilitas yg lain-lainya
DeleteDi Indonesia hukum tumpul diatas, runcing dibawah
ReplyDeleteIya hukum tumpul di atas bagi yg mempunyai kekuasaan
Deleteitu bayar fasilitasnya pake duit sendiri apa pake duit negara juga?
ReplyDeleteMengaku memakai duit sendiri
Deletememang tida adil
ReplyDeleteIya betul sekali
DeleteKalo yg begini mah hukum mati aja gaksih, biar langsung masuk nerakaa:(
ReplyDeleteRendahnya vonis terhadap koruptor memang menjadi permasalahan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
DeleteHukum mati cuma gara-gara uang semata huhuhu:" miris
ReplyDeleteUang menjadi segalanya bagi koruptor
Deletekaya gini, hukum dimana pun kebanyakan kaya gini ga sih. tajem
ReplyDeleteke bawah tapi tumpul ke atas :(
Iya keadilan menjadi dihiraukan
DeleteBahagia yang membinasakan banget si kalo koruptor itu yaa?
ReplyDeleteIya bahagia di atas penderitaan rakyat
DeleteDipenjara bukannya jera malah leha leha
ReplyDeleteIya karena nyaman dengan hukuman seperti itu
Deletesemua tentang uang dan kekuasaan kawan
ReplyDeleteIya benar sekali uang dan kekuasaan justru menjadi ancaman
Deletesemoga di kabinet indonesia maju semua bs diselesaikan ya nov
ReplyDeleteIya semoga sistemnya bisa lebih baik lagi
DeleteBegitulah realita yang ada di negeri ini, siapa yang memiliki uang dia akan merasa tetap aman, bahkan dalam jeruji besi pun. Nice blogger!! And goodluck nov!!
ReplyDeleteKita semua tau, apa langkah selanjutnya untuk didengar?
ReplyDeleteKita semua tau, apa langkah selanjutnya untuk didengar?
ReplyDelete